Sabtu, 03 Oktober 2015

Contributing to Indonesia through Stock Market

 

Beruntung sekali saya bisa hadir pada acara Money Brunch 5 yang disponsori oleh Phillip Sekuritas Indonesia untuk para blogger, dengan topik Contributing to Indonesia through Stock Market. Tujuannya diadakan acaranya ini adalah untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya berinvestasi di Pasar Modal sebagai upaya untuk membangun perekonomian Indonesia menjadi lebih baik dan kuat.

Mengingat kondisi pasar modal Indonesia yang ada sekarang ini mayoritas masih dipegang oleh investor asing. Sehingga setiap ada gejolak di pasar global maupun internal (domestik) otomatis mereka akan menarik dananya. Maka rontoklah pasar modal kita karena mereka menarik dananya keluar. Padahal keberadaan dana dalam suatu perekonomian, ibarat darah dalam tubuh yang harus ada pada diri seseorang. Itulah sebabnya Phillip Sekuritas ingin juga mengambil bagian dalam usaha mengedukasi kepada para masyarakat, terutama para blogger.

Acara ini dihadiri oleh Bapak Nicky Hogan dari Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia; Arsya seorang Blogger, Indrasto Budisantoso, founder Jojonomics, Bapak Daniel Tedja sebagai Presiden Direktor Phillip Sekuritas Indonesia dan Bapak Rhenald Kasali. Sayangnya Bapak Rhenald Kasali tidak bisa hadir pada acara ini, sebagai gantinya dia memberikan rekaman video yang berjudul Marketing in Crisis.

Inilah kesan saya tentang dunia pasar modal. Bagi saya dunia pasar modal adalah bukan hal yang benar-benar baru, karena saya sudah beberapa kali datang untuk mengambil kelas Pasar Modal. Disamping itu saya juga mencoba aktif dengan mencari tambahan informasi dengan bergabung di groups tentang pasar modal yang saya peroleh dari internet. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah saya juga mengimbanginya dengan membaca buku-buku.

Dari sanalah akhirnya saya mempunyai keberanian untuk melangkah dan mencoba berinvestasi di pasar modal. Tanpa ada bekal ilmu yang saya punyai, sangatlah riskan. Ibaratnya saya beli kucing dalam karung, membeli sesuatu tapi tidak mengenal dan tahu apa yang kita beli. Jadi intinya, kalau kita mau beli saham, maka belilah saham yang kita kenal dan bagus fundamentalnya. Kalau masih belum percaya diri, imbangilah dengan penguasaan ilmu lebih dahulu sebelum kita praktek langsung. Hal ini sangat penting untuk menghindari kerugian atau resiko yang besar, karena kita asal pilih saham yang kita beli. Bisa saja hal itu karena rumor atau sengaja digoreng biar harganya terus naik. Padahal fundamentalnya mungkin kurang bagus.


Suasana di gedung bei dilihat dari dalam (pribadi)

Namun dari semua yang harus kita perhatikan adalah perlu kesabaran untuk bisa menjadi kaya. Memang imbal hasil kalau kita berinvestasi di pasar modal bisa sangat tinggi. Tapi kita harus bersabar dalam melakukannya. Karena hal ini perlu untuk menghindari jebakan investasi bodong, yang sering sekali kita terkecoh. 

Itulah sebabnya belajar pasar modal butuh kesabaran. Begitu juga butuh kesabaran untuk mendapatkan kekayaan yang berlimpah. Sama halnya kita butuh perjuangan untuk mengendalikan dan mengalahkan diri sendiri, agar kita bisa menyisakan uangnya untuk berinvestasi. Tanpa kita bisa menyisihkan uangnya untuk berinvestasi, sampai kapanpun kita tidak akan bisa menikmati hasil dari investasi kita seberapa bagusnya dunia pasar modal yang kita miliki. 

Akhirnya mulai berinvestasi dengan menyisihkan uangnya yang ada dengan penuh kesabaran, karena semua akan indah pada waktunya.

Gedung bei dari luar (pribadi-bisnis.liputan6.com) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar